Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus soloensis merupakan manusia purba yang fosilnya ditemukan di pesisir sungai Bengawan Solo. Penemu Pithecanthropus soloensis yaitu G. H. R Von Koenigswald, Oppenoorth dan Ter Haar didaerah Ngandong Kabupaten Blora (Jawa Tengah) pada tahun 1931 sampai 1934. Manusia purba ini hidup pada zaman purba sekitar 900.000 tahun lalu.

Menurut istilah dalam pembacaan penamaan secara etimologis mengenai pithecanthropus soloensis berasal dari bahasa Latin, yaitu phithecos merupakan arti kata kera, anthropus berarti manusia, dan soloensis merupakan daerah atau kawasan ditemukannya fosil tersebut dan dahulunya pernah mendiami kawasan Solo. Jadi Pithecanthropus soloensis artinya manusia kera yang berasal dari Solo.


Pithecanthropus soloensis hidup pada zaman Paleolitikum, dimana saat itu belum mengenal aksara. Maka, cara hidup pithecanthropus soloensis dengan mengandalkan sumber daya alam. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, segi kehidupan pun datang dan berkembang di negara ini pada masa lampaunya. Tumbuhan, hewan dan manusia berkembang dan mendiami lokasi tersebut. Terdapat 3 kelompok manusia purba di Indonesia seperti meganthropus, pithecanthropus dan homo

Pithecanthropus merupakan manusia purba yang perawakannya mirip kera yang berjalan tegak. Manusia purba Pithecanthropus di Indonesia dibagi menjadi 3 jenis : p. Erecrus, p. Soloensis, p. Mojokertensis. Ciri fisiknya paling khas berupa badannya ditumbuhi rambut dan bentuk hidung melebar.

Berikut ciri-ciri pithecanthropus soloensis yaitu:
  1. Kapasitas otaknya berkisar antara 750 sampai 1350 cm³
  2. Tinggi tubuh mencapai 165 sampai 180 cm
  3. Memekan tumbuhan dan berburu
  4. Memiliki gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
  5. Hidung yang lebar
  6. Tidak memiliki dagu
  7. Tonjolan dibagian kening tebal dan melintang
  8. Dibagian tengkuk memiliki otot yang masih cukup lebar
  9. Menonjol dibagian tulang pipi
  10. Bagian tempurung tengkorak berbentuk lonjong
  11. Pada bagian dahi bentuknya lebih tinggi dan terisi, dibandingkan dengan pithecanthropus mojokertensis dan pithecanthropus erectus

Dari ciri-ciri manusia purba Solo diatas, di simpulkan bahwa ciri tersebut menyamai ciri fisik dari penemuan fosil pithecanthropus soloensis di daerah tempat berbeda yaitu di Sangiran dan SambungMacan.

Penemuan fosil di Ngandong ditemukan fosil dan tulang tengkorak yang dahulunya pernah tinggal di lokasi tersebut. Penemuan ini mengaitkan corak kehidupan dan cara kehidupan pithecanthropus soloensis yang hidup berkelompok dan berisi beberapa individu. Bukti penemuan rangkaian tulang yang cukup banyak dalam satu area sama, temuan tersebut berupa tulang dahi, tulang atap tengkorak dan tulang kering.

Ciri kehidupan pithecanthropus soloensis yaitu mereka hidup dengan berpindah-pindah tempat (nomaden), dengan berpindah kawasan yang sebelumnya, mereka dapat mencari sumber makanan dengan lebih cepat. Persentase mendapatkan makanan dengan cara nomaden berkisar 75%-89% dalam memperoleh makanan dibandingkan dengan cara (menetap) hanya mendapat makanan sesuai zona cangkupan yang dijangkau.

Bengawan solo merupakan sungai yang membelah antara Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Air memberikan unsur kehidupan manusia, semua manusia membutuhkan air. Dekatnya sumber air, manusia solo dipastikan dahulunya hidup tidak jauh dari sumber air bengawan solo.

Benda peninggalan atau hasil budaya dari pithecanthropus soloensis berupa kapak penetak, kapak genggam, alat serpih dan alat-alat dari tulang.

Demikian mengenai ciri-ciri pithecanthropus soloensis, artikel tersebut diuraikan dari beberapa sumber dan situs berbeda yang telah saya rangkum sesuai menurut para ahli.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel