Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Heidelbergensis

Manusia purba homo heidelbergensis ditemukan pertama kali di Rösch sandpit sebelah utara desa Mauer, Jerman pada 21 Oktober 1907 oleh Daniel Hartmann. Homo heidelbergensis merupakan manusia purba yang telah punah dari genus Homo, sekaligus menjadi nenek moyang dari homo sapiens dan homo neanderthalensis. Manusia purba ini hidup sekitar 600.000 sampai 400.000 tahun lalu. Namun, situs tertua atau penemuan tulang kerangka paling kuno yang berusia 600.000 tahun adalah di Bodo, Ethiopia.

Homo Heidelbergensis
gambar ilustrasi manusia purba homo heidelbergensis

Banyak situs ditemukan beberapa negara di Eropa, situs dengan jumlah terbanyak ditemukan Sima de los Huesos ("Pit of Bones") situs di Pegunungan Atapuerca negara Spanyol. Penemuan 32 individu manusia heidelberg ditemukan di dalam gua, maka pemberian nama manusia purba ini dengan nama Pit of Bones.

Situs Sima de los Huesos pada tahun 1992, penemuan tulang belulang yang berumur kurang lebih 350.000 tahun disitus tersebut. Berbagai negara lainnya yang memiliki situs sejarah manusia heidelberg menyumbang beberapa persen populasi homo heidelbergensis. Sedangkan disitus Sima de los Huesos menyumbang 90% peninggalan manusia heidelberg yang diketahui disitus ini. Diantaranya penemuan tulang purba h. heidelberg; tempurung kepala sempurna, pecahan tulang tengkorak, tulang panggul, tulang rahang, gigi, tulang kaki, tulang tangan dan tulang dada.

Berikut ciri-ciri homo heidelbergensis:
  1. Memiliki volume otak berkisar 1100–1400 cm³
  2. Memiliki hidung yang besar
  3. Tinggi tubuh jantan (175 cm) dan betina (157 cm)
  4. Berat badan rata-rata untuk jantan (62 kg) sedangkan betina (51 kg)
  5. Memiliki bentuk muka lebar
  6. Tonjolan alis sangat jelas
  7. Memiliki gigi geraham depan tepatnya bagian bawah terdapat dua puncak
  8. Lapisan enamel (email gigi) menebal

Dalam ciri-ciri manusia heidelberg memiliki tulang kortikal (disebut tulang kompak atau padat) yang tebal dan rongga meduler (ruang dalam tulang) yang sempit. Homo heidelbergensis mampu memakamkan yang mati dan merupakan spesies pertama dari genus homo yang dapat melakukannya.

Spesimen yang ditemukan oleh Daniel Hartmann di Mauer, pada saat itu Daniel melihat spesimen rahang di lubang pasir. Mauer 1 merupakan nama rahang tersebut, saat ini spesimen dalam kondisi baik akan tetapi gigi geraham beberapa gigi geraham. Selanjutnya, Daniel melaporkannya ke Profesor Otto Schoetensack dari Universitas Heidelberg. Seorang ilmuwan Jerman yang pertama kali mengusulkan mengenai nama manusia purba homo heidelbergensis. Kemajuan manusia purba homo heidelbergensis mampu membuat tempat berteduh, dan mereka merupakan spesies yang dapat membangun struktur berdiri (rumah). Kemampuan berburu manusia heidelberg yang luar biasa, dengan membuat peralatan yang lebih efisien dibanding spesies sebelumnya.

Pola kehidupan homo heidelbergensis hidup dengan cara berburu, manusia purba ini merupakan spesies pertama yang dapat membuat tempat tinggal primitif dari batu atau kayu. Komunikasi homo heidelbergensis masih primitif seperti turunannya homo neanderthalensis dan menurut para peneliti, mereka dapat membedakan sejumlah suara yang berbeda.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel