Filum Brachiopoda

Pengertian Filum Brachiopoda


Pengertian Filum Brachiopoda atau Brakiopoda merupakan hewan laut yang memiliki cangkang keras pada bagian atas dan bawah. Pada bagian katup memiliki engsel yang terletak di belakang dan bagian depan dapat dibuka untuk makan, namun saat terancap maka akan tertutup untuk berlindung dari pemangsa.

Klasifikasi dari filum Brachiopoda dibedakan atas 2 kelompok yaitu, artikulata dan inartikulata. Brachiopoda artikulata mempunyai engsel bergigi dan terdapat sebuah otot yang dapat membuka ataupun menutup. Sedangkan, Brachiopoda inartikulata mempunyai engsel tanpa gigi dan memiliki sistem yang lebih kompleks dari otot yang digunakan untuk menjaga kedua bagian sejajar.

Filum Brachiopoda
    Kata "brakiopoda/brachiopoda" berasal dari bahasa Yunani Kuno "βραχίων" artinya lengan dan "πούς" yang artinya kaki. Mereka sering dikenal sebagai "kerang lentera", karena kerang berbentuk melengkung dari kelas Terebratulida terlihat agak seperti lampu minyak tembikar.

Kerang ini dapat hidup sampai tiga puluh tahun, tergolong lama untuk hewan kecil ini. Pada usia larva muda brachiopoda inartikulata bentuknya mirip dengan kerang dewasa, dengan lofofor yang memungkinkan larva untuk mencari makan dan berenang selama berbulan-bulan sampai hewan tersebut hingga ukuran dewasa untuk mendiami dasar laut. Sedangkan larva muda dari artikulata tidaklah mirip dengan yang dewasa melainkan terlihat seperti sebuah gumpalan dengan kantung kuning telur.

Ciri-Ciri Brachiopoda

Brachiopoda telah berevolusi dari nenek moyang yang mempunyai kemiripan dengan "Halkieria" hewan pada zaman Cambrian seperti siput kuno. Diperkirakan telah terjadi perubahan cangkang dari masa ke masa menjadi sepasang katup yang dapat melipat pada bagian sisi tubuh cangkangnya. Pada puncak di zaman Paleozoikum, hewan ini merupakan penyaring air laut dan sangat berperan penting untuk kelestarian ekologi laut.
Berikut ciri-ciri filum Brachiopoda;
  1. Memiliki tubuh lebih dari dua lapisan sel jaringan dan organ.
  2. Berbentuk simetris bilateral.
  3. Memiliki usus yang berbentuk huruf U dan tidak mempunyai anus (kecuali inartikulata).
  4. Mempunyai lofofor.
  5. Hidup di lingkungan laut.
  6. Reproduksi secara normal bersifat seksual dan gonokoristik akan tetapi tanpa gonad sejati.
  7. Sebagian besar spesies menghindari lokasi dengan arus atau ombak yang kuat.
  8. Brakiopoda juga memiliki darah tak berwarna.
  9. Makanan berupa fitoplankton atau organisme fotosintetik kecil.

Reproduksi Brachiopoda

Sebagian besar dari filum brachiopoda masing-masing mempunyai jenis kelamin pada usia dewasa. Gonad merupakan sebuah gamet yang sedang berkembang (ova atau sperma), dan sebagian besar spesies memiliki empat gonad terletak di kedua katup. Gonad artikulata terdapat di saluran lobus mantel, sedangkan pada inartikulata terletak di dekat usus.
Adapun cara reproduksi brachiopoda antara lain:
  • Gamet yang telah matang mengapung ke dalam selom utama, kemudian keluar melalui kedua sisi mulut yang telah terbuka dari rongga mantel di metanefrida.
  • Sel dalam embrio terjadi pembelahan secara radial (sel yang terbentuk di tumpukan cincin langsung di atas satu sama lain)
  • Holoblastik adalah sel secara terpisah walaupum masih berdampingan
  • Regulatif merupakan jenis jaringan di mana sel berkembang dikendalikan oleh interaksi antara sel-sel yang saling berdekatan

Sistem Organ Brachiopoda

  1. Sistem Respirasi: menyerap oksigen (0²) dan mengeluarkan karbon dioksida (C0²). Oksigen dibawa dari selom yang melalui mantel dan didorong oleh kontaksi lapisan selom ataupun dengan menggunakan gerakan silia.
  2. Sistem Sirkulasi Darah: hewan ini memiliki darah namun berwarna bening atau tidak mempunyai warna, diedarkan dari jantung yang terdapat di bagian dorsal tubuh tepatnya di atas perut. Darah melewati pembuluh mencapai bagian depan maupun belakang tubuh dan menyebar ke masing-masing organ termasuk lofofor, usus, gonad dan nefridia di bagian belakang. Sirkulasi darah berguna untuk membawa nutrisi ke seluruh tubuh.
  3. Sistem Saraf: artikulata dengan Inartikulata dibedakan oleh masing-masing ganglia. Sistem Saraf Artikula terdiri atas dua ganglia yang terletak diatas dan dibawah kerongkongan. Sedangkan, Inartikulata hanya memiliki satu ganglia yang terletak pada bagian bawah. Masing-masing ganglia tersebut diteruskan ke lofofor, lobus mantel dan otot-otot yang mengoperasikan katup Tepi cangkang adalah letak terbesar dari indera peraba.
  4. Sistem Ekskresi: cara mendapatkan makanan Brachiopoda dengan mengambil air melalui lofofor dari sisi katup terbuka dan keluar di bagian depan yang terdapat chaetae berfungsi sebagai corong. Peran Lofofor sebagai menangkap partikel makanan, terutama fitoplankton (organisme fotosintetik kecil), dan mengantarkan mereka ke mulut melalui alur brakialis. Mulut terletak pada pangkal lofofor, makanan melewati mulut - tenggorokan (faring berotot) - esofagus - lambung dimana organ tersebut sebagai tempat mencerna makanan - usus - limbah yang dihasilkan oleh metabolisme dipecah menjadi amonia, yang dieliminasi oleh difusi melalui mantel dan lofofor.

Klasifikasi Filum Brachiopoda

Filum Brachiopoda
Brachiopoda dibedakan menjadi beberapa tingkatan meliputi; klasifikasi tradisional, pendekatan calciata dan pendekatan tiga bagian. Namun kali ini saya tuturkan mengenai yang "tradisional" karena pengelempokan/klasifikasi bagian ini paling banyak digunakan dalam laporan dan makalah filum brachiopoda.
  1. Klasifikasi Tradisional muncul pada tahun 1869 digunakan sebagai tolak ukur pengelompokan kelas dari brachiopoda yang meliputi; articulata dan inarticulata. Ciri-ciri artikulata yaitu mempunyai engsel gigi diantara katup, mengunci katup saat perpindahan lateral, cangkang tersusun dari kalsium karbonat. Contoh: terebratulid brachiopod, coenothyris oweni, vinlandostrophia ponderosa, tropidoleptus carinatus, mucrospirifer mucronatus.
  2. Inartikulata yang memiliki karakteristik meliputi; mempunyai engsel hanya dengan otot, cangkang dapat bertumbuh mencapai 2,75 in (7 cm) untuk lingulida dan 0,78 in (2 cm) di discinid dan craniid, memiliki katup ventral dan dorsal, otot mengontrol rotasi dan gerakan pergeseran katup, memiliki anus, cincin saraf di sekitar kerongkongan dan memiliki ganglion punggung. Contoh; lingula anatina.

Peranan Filum Brachiopoda

Brachiopoda adalah hewan bercangkang yang umumnya hidup di laut. Hewan ini telah ada sejak zaman Paleozoikum yang sangat berperan penting pada masa itu. Peranan brachiopoda antara lain: sebagai penyaring dalam ekosistem laut dan pembangun karang untuk kehidupan laut.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel