Pengertian, Ciri-Ciri dan Fungsi Waruga

Pengertian Waruga adalah makam atau kubur yang terbuat dari batu untuk leluhur orang Minahasa. Waruga disebut juga dengan Sarkofagus. Waruga terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas berbentuk segitiga seperti atap rumah dan bagian bawah berbentuk kotak yang terdapat ruangan untuk tempat meletakkan atau menyimpan jenazah.

Waruga
Contoh gambar dari situs prasejarah waruga di Situs Sawangan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Indonesia.

Sejarah Waruga

Pada awalnya sejarah cerita dari waruga berasal dari suku Minahasa sebelum mengubur orang yang telah meninggal dengan menggunakan daun Woka (livistona), daun ini mirip dengan daun lontar. Selanjutnya, kebudayaan dengan menggunakan daun woka menghilang digantikan wadah rongga pohon kayu atau nibung, lalu orang meninggal dimasukkan ke ruangan rongga pohon lalu dikubur ke dalam tanah.

Kemudian suku Minahasa menggunakan waruga dari batu. Cara pemakaman waruga yaitu posisi jenazah atau mayat diletakkan kedalam ruangan waruga dengan kepala menempel lutut dan bagian tumit kaki menempel pantat, seperti orang duduk merenung dengan menghadap kearah utara.
Akhir dari kebudayaan waruga pada saat datangnya agama dari luar yang masuk ke Nusantara, menyebabkan hilangnya tradisi ini.

Fungsi dan makna meghadap ke arah utara sebagai simbol bahwa nenek moyang Suku Minahasa berasal dari Utara.

Waruga merupakan tempat kubur batu yang terbuat dari batuan sedimen disebut Tufa.

Kata "Waruga" berasal dari bahasa Minahasa dari penggabungan dua kata Wale-Ruga yaitu wale artinya rumah, sedangkan ruga artinya badan. Jadi makna yang terkandung dalam penamaan waruga adalah Rumah tempat untuk mengantarakan badan (manusia) ke surga.

Fungsi Waruga

Adapun fungsi waruga yaitu
  • sebagai tempat pemakaman
  • sebagai sarana ritual
  • Sebagai penghormatan terhadap arwah nenek moyang.
  • Fungsi oranamen relief pada permukaan waruga sebagai penangkal roh-roh jahat.

Ciri-Ciri Waruga

Berikut ciri-ciri dari waruga antara lain;
  • Waruga terbuat dari batu
  • Terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas berbentuk segitiga seperti atap rumah dan bagian bawah berbentuk bangun ruang untuk tempat meletakkan jenazah.
  • Memiliki ornamen relief dipermukaan waruga.
  • Mayat diletakkan kedalam ruangan dibadan waruga
  • Posisi mayat pada kepala mencium lutut dan tumit menempel pantat
  • Mayat mengarah ke utara

Sampai saat ini usia dan tradisi kebudayaan waruga belum dapat diperkirakan. Karena dari sebelumnya kemungkinan sudah terdapat kebudayaan yang tinggi dan mempunyai tradisi ataupun kesenian, namun mereka belum memahami tentang baca-tulis. Sehingga tidak memiliki aspek secara tertulis dalam pembukuan sejarah.

Kebudayaan waruga adalah peninggalan zaman megalitikum yang berkembang pada akhir masa pra-sejarah. Ornamen pada relief waruga meliputi;
  1. Ornamen antropomik adalah motif yang dipresentasikan kedalam bentuk-bentuk tubuh manusia.
  2. Orname motif alam adalah motif yang dipresentasikan dalam bentuk stilasi tentang alam.
  3. Ornamen motif satwa adalah motif yang dipresentasikan dalam bentuk-bentuk hewan.
  4. Ornamen motif geometris adalah motif yang dipresentasikan dalam bentuk-bentuk abstrak.

Semua relief pada ornamen waruga memiliki simbol dan makna tersendiri. Motif ornamen mempunyai fungsi yang bermakna untuk penangkal roh-roh jahat. Ukiran pada relief waruga terdapat motif-motif menggambarkan status sosial dan pekerjaan semasa hidupnya.

Waruga banyak ditemukan di wilayah indonesia terutama di salah satu situs terkenal waruga adalah situs Sawangan, Minahasa Utara (Sulawesi Utara). Sekarang situs ini menjadi taman wisata yang terkenal di Sulawesi Utara.
Situs Sawangan terdapat sekitar 143 Waruga, dimana Waruga tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu Waruga kecil = 0-100 cm berjumlah 10 buah, Waruga sedang = 101-150 cm berjumlah 52 buah, dan Waruga besar = 151-250 cm berjumlah 81 buah.

Demikian mengenai penjelasan lengkap tentang Ciri-Ciri, Pengertian dan Fungsi Waruga yang terdapat di Indonesia. Semoga dari blog sederhana ini dapat menambah wawasanmu.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel