Pengertian, Konsep dan Contoh Teori Evolusi Darwin
May 20, 2020
Edit
Pengertian teori evolusi Charles Darwin melalui seleksi alam dalam bukunya yaitu "On the Origin of Species" pada tahun 1859, adalah proses di mana organisme berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku yang dapat diwariskan.
Perubahan yang memungkinkan suatu organisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya dengan lebih baik akan membantunya bertahan hidup dan memiliki lebih banyak keturunan. Evolusi melalui seleksi alam adalah salah satu teori yang dibuktikan terbaik dalam sejarah sains, didukung oleh bukti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk paleontologi, geologi ataupun genetika.
Gagasan dasar evolusi biologis merupakan populasi spesies organisme berubah seiring waktu. Hari ini, ketika kita berpikir tentang evolusi, kita cenderung menghubungkan ide ini dengan teori dari Charles Darwin.
Pada tahun 1850-an, Darwin menulis sebuah buku yang berpengaruh dan kontroversial berjudul On the Origin of Species. Di dalamnya, ia mengusulkan mengenai spesies berevolusi (menjalani "turunan dengan modifikasi"), dan bahwa semua makhluk hidup dapat melacak keturunannya hingga nenek moyang yang sama.
Apakah arti dari diwariskan itu?
Darwin juga menyarankan suatu mekanisme untuk evolusi: seleksi alam, di mana sifat-sifat yang dapat diwariskan yang membantu organisme bertahan hidup dan bereproduksi menjadi lebih umum dalam suatu populasi seiring waktu.
Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat ide-ide Darwin. Saya akan memberikan informasi tentang evolusi makhluk hidup melalui seleksi alam dapat berkerja atau berkembang.
Buku Darwin, On the Origin of Species, mengemukakan gagasannya tentang evolusi dan seleksi alam. Gagasan-gagasan ini sebagian besar didasarkan pada pengamatan langsung dari perjalanan Darwin di seluruh dunia.
Dari tahun 1831 hingga 1836, ia menjadi bagian dari ekspedisi survei yang dilakukan oleh kapal HMS Beagle, yang mencakup pemberhentian di Amerika Selatan, Australia, dan ujung selatan Afrika. Di setiap perhentian ekspedisi, Darwin memiliki kesempatan untuk mempelajari dan membuat katalog tanaman dan hewan setempat.
Selama perjalanannya, Darwin mulai melihat pola yang menarik dalam distribusi dan fitur organisme. Kita dapat melihat beberapa pola paling penting yang diperhatikan Darwin dalam distribusi organisme dengan melihat pengamatannya tentang Kepulauan Galapagos di lepas pantai Ekuador.
Darwin menemukan bahwa pulau-pulau terdekat di Galapagos memiliki spesies kutilang yang serupa tetapi tidak identik yang hidup di sana. Selain itu, ia mencatat bahwa setiap spesies finch sangat cocok untuk lingkungan dan perannya.
Misalnya, spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar dan keras, sementara yang memakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam.
Akhirnya, ia mengamati bahwa kutilang (dan hewan lain) yang ditemukan di Kepulauan Galapagos mirip dengan spesies di daratan terdekat Ekuador, tetapi berbeda dengan yang ditemukan di tempat lain di dunia.
Darwin tidak memahami semua ini dalam perjalanannya. Bahkan, dia bahkan tidak menyadari bahwa semua kutilang sejenis tetapi spesies yang berbeda sampai dia menunjukkan spesimennya kepada ahli ornitologi (ahli biologi burung).
Namun, lambat laun ia menemukan ide yang bisa menjelaskan pola kutilang yang sejenis tetapi berbeda.
Menurut gagasan Darwin, pola ini akan masuk akal jika Kepulauan Galapagos telah lama dihuni oleh burung-burung dari daratan tetangga. Di setiap pulau, kutilang mungkin secara bertahap beradaptasi dengan kondisi lokal (selama beberapa generasi dan jangka waktu yang lama).
Proses ini bisa mengarah pada pembentukan satu atau lebih spesies berbeda di setiap pulau.
Namun, jika ide ini benar, mengapa itu benar? Mekanisme apa yang bisa menjelaskan bagaimana setiap populasi burung pipit memperoleh adaptasi, atau fitur yang membuatnya cocok dengan lingkungan terdekatnya? Selama perjalanannya, dan di tahun-tahun berikutnya, Darwin mengembangkan dan menyempurnakan serangkaian gagasan yang dapat menjelaskan pola-pola yang telah diamati selama perjalanannya.
Dalam bukunya, On the Origin of Species, Darwin menguraikan dua gagasan utamanya: evolusi dan seleksi alam.
Peristiwa percabangan berulang, di mana spesies baru terpisah dari nenek moyang yang sama, menghasilkan "pohon" multi-level yang menghubungkan semua organisme hidup.
Darwin menyebut proses ini, di mana kelompok-kelompok organisme berubah dalam sifat yang diwariskan mereka dari generasi ke generasi, sebagai "keturunan dengan termodifikasi."
Mekanisme ini elegan dan logis, dan menjelaskan bagaimana populasi dapat berkembang (mengalami penurunan dengan modifikasi) sedemikian rupa sehingga mereka menjadi lebih cocok dengan lingkungan mereka dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pengamatan sederhana ini, Darwin menyimpulkan sebagai berikut:
Konsep evolusi Darwin melalui seleksi alam yang menjelaskan gagasan pemikiran yang telah dilihatnya selama perjalanannya.
Misalnya, jika spesies kutilang Galápagos memiliki nenek moyang yang sama, masuk akal bahwa mereka harus secara luas menyerupai satu sama lain. Namun, jika sekelompok burung kutilang telah diisolasi di pulau-pulau terpisah selama beberapa generasi, masing-masing kelompok akan beradaptasi pada lingkungan yang berbeda di mana sifat-sifat yang dapat diwariskan mungkin disukai, seperti ukuran dan bentuk paruh yang berbeda untuk menggunakan sumber makanan yang berbeda. Faktor-faktor ini bisa mengarah pada pembentukan spesies berbeda di setiap pulau.
Contoh teori Seleksi Alam
Untuk membuat seleksi alam lebih konkret, mari kita pertimbangkan contoh hipotetis yang disederhanakan. Dalam contoh ini, sekelompok tikus dengan variasi warna bulu yang diwariskan (hitam dan putih) baru saja pindah ke daerah baru di mana bebatuannya berwarna hitam. Predator lingkungan ini adalah elang, yang suka makan tikus. Tikus putih lebih mudah daripada yang hitam melawan batu hitam.
Karena elang dapat melihat dan menangkap tikus putih lebih mudah, sebagian kecil dari tikus putih dimakan, sementara sebagian kecil tikus hitam dimakan. Jika kita melihat rasio tikus hitam dengan tikus putih dalam kelompok yang bertahan ("tidak dimakan"), itu akan lebih tinggi daripada populasi awal.
Warna bulu adalah sifat yang diwariskan (yang dapat ditularkan dari orang tua ke anak). Jadi, peningkatan fraksi tikus hitam dalam kelompok yang bertahan berarti peningkatan fraksi tikus hitam di generasi berikutnya.
Setelah beberapa generasi seleksi, populasi mungkin terdiri hampir seluruhnya dari tikus hitam. Perubahan fitur yang diwariskan dari populasi ini adalah sebagian dari contoh evolusi.
Berikut adalah penjelasan tentang beberapa poin yang berpotensi membingungkan, yang dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana, kapan, dan mengapa seleksi alam terjadi.
1. Seleksi alam tergantung pada lingkungan
Seleksi alam tidak mendukung sifat-sifat yang entah bagaimana secara inheren lebih unggul. Sebaliknya, ia lebih menyukai sifat-sifat yang bermanfaat (yaitu, membantu organisme bertahan dan bereproduksi lebih efektif daripada rekan-rekannya) dalam lingkungan tertentu. Sifat-sifat yang membantu dalam satu lingkungan mungkin sebenarnya berbahaya di lingkungan lain.
2. Seleksi alam bertindak atas variasi keturunan yang ada
Seleksi alam membutuhkan beberapa bahan awal, dan bahan awal adalah variasi yang diwariskan. Agar seleksi alam bertindak berdasarkan fitur, harus ada variasi (perbedaan di antara individu) untuk fitur tersebut. Juga, perbedaan harus diwariskan, ditentukan oleh gen organisme.
3. Variasi yang diwariskan berasal dari mutasi acak
Sumber asli varian gen baru yang menghasilkan sifat diwariskan baru, seperti warna bulu, adalah mutasi acak (perubahan urutan DNA). Mutasi acak yang diteruskan ke keturunan biasanya terjadi di garis keturunan sperma dan sel telur, dari organisme. Reproduksi seksual "mencampur dan mencocokkan" varian gen untuk membuat lebih banyak variasi.
Dalam contoh kutilang Darwin, kami melihat bahwa kelompok-kelompok dalam satu populasi dapat terisolasi satu sama lain oleh hambatan geografis, seperti laut di sekitar pulau, atau dengan mekanisme lain.
Setelah diisolasi, kelompok-kelompok tersebut tidak dapat lagi kawin silang dan terpapar pada lingkungan yang berbeda. Di setiap lingkungan, seleksi alam cenderung mendukung sifat-sifat yang berbeda (dan kekuatan evolusi lainnya, seperti penyimpangan acak, juga dapat beroperasi secara terpisah pada kelompok-kelompok). Selama beberapa generasi, perbedaan sifat-sifat yang diwariskan dapat terakumulasi di antara kelompok-kelompok tersebut, sejauh mereka dianggap sebagai spesies yang terpisah.
Berdasarkan berbagai bukti, para ilmuwan berpikir bahwa jenis proses ini telah berulang berkali-kali selama sejarah kehidupan di Bumi. Evolusi melalui seleksi alam dan mekanisme lain mendasari keanekaragaman yang luar biasa dari bentuk kehidupan saat ini, dan aksi seleksi alam dapat menjelaskan kecocokan antara organisme masa kini dan lingkungannya.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Darwinism
https://www.livescience.com/amp/474-controversy-evolution-works.html
https://www.sciencedaily.com/releases/2020/03/200317215626.htm
Perubahan yang memungkinkan suatu organisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya dengan lebih baik akan membantunya bertahan hidup dan memiliki lebih banyak keturunan. Evolusi melalui seleksi alam adalah salah satu teori yang dibuktikan terbaik dalam sejarah sains, didukung oleh bukti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk paleontologi, geologi ataupun genetika.
Gagasan dasar evolusi biologis merupakan populasi spesies organisme berubah seiring waktu. Hari ini, ketika kita berpikir tentang evolusi, kita cenderung menghubungkan ide ini dengan teori dari Charles Darwin.
Pada tahun 1850-an, Darwin menulis sebuah buku yang berpengaruh dan kontroversial berjudul On the Origin of Species. Di dalamnya, ia mengusulkan mengenai spesies berevolusi (menjalani "turunan dengan modifikasi"), dan bahwa semua makhluk hidup dapat melacak keturunannya hingga nenek moyang yang sama.
Apakah arti dari diwariskan itu?
Darwin juga menyarankan suatu mekanisme untuk evolusi: seleksi alam, di mana sifat-sifat yang dapat diwariskan yang membantu organisme bertahan hidup dan bereproduksi menjadi lebih umum dalam suatu populasi seiring waktu.
Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat ide-ide Darwin. Saya akan memberikan informasi tentang evolusi makhluk hidup melalui seleksi alam dapat berkerja atau berkembang.
Sejarah Gagasan Evolusi Darwin
Darwin dan pelayaran BeagleBuku Darwin, On the Origin of Species, mengemukakan gagasannya tentang evolusi dan seleksi alam. Gagasan-gagasan ini sebagian besar didasarkan pada pengamatan langsung dari perjalanan Darwin di seluruh dunia.
Dari tahun 1831 hingga 1836, ia menjadi bagian dari ekspedisi survei yang dilakukan oleh kapal HMS Beagle, yang mencakup pemberhentian di Amerika Selatan, Australia, dan ujung selatan Afrika. Di setiap perhentian ekspedisi, Darwin memiliki kesempatan untuk mempelajari dan membuat katalog tanaman dan hewan setempat.
Selama perjalanannya, Darwin mulai melihat pola yang menarik dalam distribusi dan fitur organisme. Kita dapat melihat beberapa pola paling penting yang diperhatikan Darwin dalam distribusi organisme dengan melihat pengamatannya tentang Kepulauan Galapagos di lepas pantai Ekuador.
Darwin menemukan bahwa pulau-pulau terdekat di Galapagos memiliki spesies kutilang yang serupa tetapi tidak identik yang hidup di sana. Selain itu, ia mencatat bahwa setiap spesies finch sangat cocok untuk lingkungan dan perannya.
Misalnya, spesies yang memakan biji besar cenderung memiliki paruh yang besar dan keras, sementara yang memakan serangga memiliki paruh yang tipis dan tajam.
Akhirnya, ia mengamati bahwa kutilang (dan hewan lain) yang ditemukan di Kepulauan Galapagos mirip dengan spesies di daratan terdekat Ekuador, tetapi berbeda dengan yang ditemukan di tempat lain di dunia.
Darwin tidak memahami semua ini dalam perjalanannya. Bahkan, dia bahkan tidak menyadari bahwa semua kutilang sejenis tetapi spesies yang berbeda sampai dia menunjukkan spesimennya kepada ahli ornitologi (ahli biologi burung).
Namun, lambat laun ia menemukan ide yang bisa menjelaskan pola kutilang yang sejenis tetapi berbeda.
Menurut gagasan Darwin, pola ini akan masuk akal jika Kepulauan Galapagos telah lama dihuni oleh burung-burung dari daratan tetangga. Di setiap pulau, kutilang mungkin secara bertahap beradaptasi dengan kondisi lokal (selama beberapa generasi dan jangka waktu yang lama).
Proses ini bisa mengarah pada pembentukan satu atau lebih spesies berbeda di setiap pulau.
Namun, jika ide ini benar, mengapa itu benar? Mekanisme apa yang bisa menjelaskan bagaimana setiap populasi burung pipit memperoleh adaptasi, atau fitur yang membuatnya cocok dengan lingkungan terdekatnya? Selama perjalanannya, dan di tahun-tahun berikutnya, Darwin mengembangkan dan menyempurnakan serangkaian gagasan yang dapat menjelaskan pola-pola yang telah diamati selama perjalanannya.
Dalam bukunya, On the Origin of Species, Darwin menguraikan dua gagasan utamanya: evolusi dan seleksi alam.
Evolusi
Teori evolusi Darwin mengusulkan bahwa spesies dapat berubah dari waktu ke waktu, bahwa spesies baru berasal dari spesies yang sudah ada sebelumnya, dan bahwa semua spesies memiliki nenek moyang yang sama. Dalam model ini, masing-masing spesies memiliki serangkaian perbedaan genetika (genetik) yang dapat diturunkan dari nenek moyang yang sama, yang telah berakumulasi secara bertahap selama periode waktu yang sangat lama.Peristiwa percabangan berulang, di mana spesies baru terpisah dari nenek moyang yang sama, menghasilkan "pohon" multi-level yang menghubungkan semua organisme hidup.
Darwin menyebut proses ini, di mana kelompok-kelompok organisme berubah dalam sifat yang diwariskan mereka dari generasi ke generasi, sebagai "keturunan dengan termodifikasi."
Seleksi alam
Teori evolusi tentang seleksi alam, Darwin tidak hanya mengusulkan agar organisme berevolusi. Jika itu adalah awal dan akhir teorinya, dia tidak akan berada di buku teks sebanyak dia hari ini! Sebagai gantinya, Darwin juga mengusulkan mekanisme evolusi: seleksi alam.Mekanisme ini elegan dan logis, dan menjelaskan bagaimana populasi dapat berkembang (mengalami penurunan dengan modifikasi) sedemikian rupa sehingga mereka menjadi lebih cocok dengan lingkungan mereka dari waktu ke waktu.
Konsep Seleksi Alam
Konsep seleksi alam Darwin didasarkan pada beberapa pengamatan utama:- Ciri yang diwariskan.
Dalam organisme hidup, banyak karakteristik yang diwarisi, atau diturunkan dari induk ke anak. (Darwin tahu inilah masalahnya, meskipun dia tidak tahu bahwa sifat-sifat diwariskan melalui gen.) - Lebih banyak keturunan dihasilkan daripada yang bisa bertahan hidup.
Organisme mampu menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang dapat didukung oleh lingkungannya. Dengan demikian, ada persaingan untuk sumber daya yang terbatas di setiap generasi. - Keturunan bervariasi dalam sifat yang diwariskan mereka.
Keturunan dalam generasi apa pun akan sedikit berbeda satu sama lain dalam sifat mereka (warna, ukuran, bentuk, dll.), Dan banyak fitur ini akan diwariskan.
Berdasarkan pengamatan sederhana ini, Darwin menyimpulkan sebagai berikut:
- Dalam suatu populasi, beberapa individu akan mewarisi sifat-sifat dari mereka untuk bertahan hidup dan bereproduksi (mengingat kondisi lingkungan, seperti predator dan sumber makanan yang ada). Individu dengan sifat-sifat yang lebih memungkinkan akan meninggalkan lebih banyak keturunan pada generasi berikutnya daripada rekan-rekan mereka, karena sifat-sifat tersebut membuat mereka lebih efektif dalam bertahan hidup dan bereproduksi.
- Karena sifat-sifat yang diwariskan, dan karena organisme dengan sifat-sifat ini meninggalkan lebih banyak keturunan, sifat-sifat tersebut akan cenderung menjadi lebih umum (hadir dalam sebagian besar populasi) pada generasi berikutnya.
- Dari generasi ke generasi, populasi akan menjadi lebih beradaptasi dengan lingkungannya (karena individu dalam lingkungan itu secara konsisten memiliki keberhasilan reproduksi yang lebih besar daripada rekan-rekan mereka).
Konsep evolusi Darwin melalui seleksi alam yang menjelaskan gagasan pemikiran yang telah dilihatnya selama perjalanannya.
Misalnya, jika spesies kutilang Galápagos memiliki nenek moyang yang sama, masuk akal bahwa mereka harus secara luas menyerupai satu sama lain. Namun, jika sekelompok burung kutilang telah diisolasi di pulau-pulau terpisah selama beberapa generasi, masing-masing kelompok akan beradaptasi pada lingkungan yang berbeda di mana sifat-sifat yang dapat diwariskan mungkin disukai, seperti ukuran dan bentuk paruh yang berbeda untuk menggunakan sumber makanan yang berbeda. Faktor-faktor ini bisa mengarah pada pembentukan spesies berbeda di setiap pulau.
Contoh teori Seleksi Alam
Untuk membuat seleksi alam lebih konkret, mari kita pertimbangkan contoh hipotetis yang disederhanakan. Dalam contoh ini, sekelompok tikus dengan variasi warna bulu yang diwariskan (hitam dan putih) baru saja pindah ke daerah baru di mana bebatuannya berwarna hitam. Predator lingkungan ini adalah elang, yang suka makan tikus. Tikus putih lebih mudah daripada yang hitam melawan batu hitam.
Karena elang dapat melihat dan menangkap tikus putih lebih mudah, sebagian kecil dari tikus putih dimakan, sementara sebagian kecil tikus hitam dimakan. Jika kita melihat rasio tikus hitam dengan tikus putih dalam kelompok yang bertahan ("tidak dimakan"), itu akan lebih tinggi daripada populasi awal.
Warna bulu adalah sifat yang diwariskan (yang dapat ditularkan dari orang tua ke anak). Jadi, peningkatan fraksi tikus hitam dalam kelompok yang bertahan berarti peningkatan fraksi tikus hitam di generasi berikutnya.
Setelah beberapa generasi seleksi, populasi mungkin terdiri hampir seluruhnya dari tikus hitam. Perubahan fitur yang diwariskan dari populasi ini adalah sebagian dari contoh evolusi.
Berikut adalah penjelasan tentang beberapa poin yang berpotensi membingungkan, yang dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana, kapan, dan mengapa seleksi alam terjadi.
1. Seleksi alam tergantung pada lingkungan
Seleksi alam tidak mendukung sifat-sifat yang entah bagaimana secara inheren lebih unggul. Sebaliknya, ia lebih menyukai sifat-sifat yang bermanfaat (yaitu, membantu organisme bertahan dan bereproduksi lebih efektif daripada rekan-rekannya) dalam lingkungan tertentu. Sifat-sifat yang membantu dalam satu lingkungan mungkin sebenarnya berbahaya di lingkungan lain.
2. Seleksi alam bertindak atas variasi keturunan yang ada
Seleksi alam membutuhkan beberapa bahan awal, dan bahan awal adalah variasi yang diwariskan. Agar seleksi alam bertindak berdasarkan fitur, harus ada variasi (perbedaan di antara individu) untuk fitur tersebut. Juga, perbedaan harus diwariskan, ditentukan oleh gen organisme.
3. Variasi yang diwariskan berasal dari mutasi acak
Sumber asli varian gen baru yang menghasilkan sifat diwariskan baru, seperti warna bulu, adalah mutasi acak (perubahan urutan DNA). Mutasi acak yang diteruskan ke keturunan biasanya terjadi di garis keturunan sperma dan sel telur, dari organisme. Reproduksi seksual "mencampur dan mencocokkan" varian gen untuk membuat lebih banyak variasi.
Seleksi alam dan evolusi spesies
Mari kita mundur selangkah dan mempertimbangkan bagaimana seleksi alam yang cocok dengan visi evolusi Darwin yang lebih luas, yang di dalamnya semua makhluk hidup memiliki nenek moyang yang sama dan diturunkan dari leluhur itu di pohon besar yang bercabang.Dalam contoh kutilang Darwin, kami melihat bahwa kelompok-kelompok dalam satu populasi dapat terisolasi satu sama lain oleh hambatan geografis, seperti laut di sekitar pulau, atau dengan mekanisme lain.
Setelah diisolasi, kelompok-kelompok tersebut tidak dapat lagi kawin silang dan terpapar pada lingkungan yang berbeda. Di setiap lingkungan, seleksi alam cenderung mendukung sifat-sifat yang berbeda (dan kekuatan evolusi lainnya, seperti penyimpangan acak, juga dapat beroperasi secara terpisah pada kelompok-kelompok). Selama beberapa generasi, perbedaan sifat-sifat yang diwariskan dapat terakumulasi di antara kelompok-kelompok tersebut, sejauh mereka dianggap sebagai spesies yang terpisah.
Berdasarkan berbagai bukti, para ilmuwan berpikir bahwa jenis proses ini telah berulang berkali-kali selama sejarah kehidupan di Bumi. Evolusi melalui seleksi alam dan mekanisme lain mendasari keanekaragaman yang luar biasa dari bentuk kehidupan saat ini, dan aksi seleksi alam dapat menjelaskan kecocokan antara organisme masa kini dan lingkungannya.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Darwinism
https://www.livescience.com/amp/474-controversy-evolution-works.html
https://www.sciencedaily.com/releases/2020/03/200317215626.htm