Pengertian, Sifat dan Tingkatan Struktur Sosial
May 7, 2020
Edit
Pengertian struktur sosial adalah realitas sosial yang bersifat kompleks, baik dari faktor pembentukannya, proses pelaksanaannya, hingga dampaknya dalam kehidupan sosial masyarakat. Struktur sosial juga berpola dalam masyarakat yang muncul dan sekaligus menentukan tindakan individu.
Terdapat 3 tingkatan Struktur Sosial antara lain;
Norma sosial mempengaruhi struktur sosial melalui hubungan antara mayoritas dan minoritas. Karena mereka yang bersekutu dengan mayoritas dianggap normal sedangkan mereka yang bersekutu dengan minoritas dianggap abnormal, hubungan mayoritas-minoritas menciptakan stratifikasi hierarkis dalam struktur sosial yang berpihak pada mayoritas dalam semua aspek masyarakat.
Pada tahun 1920, istilah ini telah diterapkan secara umum dalam ilmu sosial, terutama sebagai variabel yang sub-komponennya perlu dibedakan dalam hubungannya dengan variabel sosiologis lainnya.
Berdasarkan perbedaan sosial, struktur sosial dibagi menjadi Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.
Gagasan struktur sosial sebagai hubungan antara individu dengan individu atau kelompok yang berbeda sebagai bentuk hubungan yang bertahan dan relatif stabil untuk menekankan gagasan bahwa masyarakat dikelompokkan ke dalam kelompok atau yang terkait secara struktural, dengan fungsi, makna dan tujuan yang berbeda.
Salah satu contoh struktur sosial adalah gagasan stratifikasi sosial, yang merujuk pada gagasan bahwa sebagian besar masyarakat dipisahkan ke dalam strata (tingkatan) yang berbeda, dipandu (jika hanya sebagian) oleh struktur yang mendasari dalam sistem sosial.
Oleh karena kompleksitasnya struktur sosial memiliki macam-macam bentuk sebagai berikut;
Gagasan tentang struktur sosial dapat menutupi bias sistematis, karena melibatkan banyak subvariabel yang dapat diidentifikasi misalnya, gender. Beberapa berpendapat bahwa pria dan wanita yang memiliki kualifikasi yang sama menerima perlakuan berbeda di tempat kerja karena perbedaan jenis kelamin mereka, yang disebut bias "struktur sosial", tetapi variabel lain (seperti waktu di tempat kerja atau jam kerja) mungkin tertutup.
Analisis struktur sosial modern memperhitungkan hal ini melalui analisis multivariat dan teknik-teknik lain, tetapi masalah analitik tentang bagaimana menggabungkan berbagai aspek kehidupan sosial menjadi satu keutuhan.
Terdapat 3 tingkatan Struktur Sosial antara lain;
- Pada skala makro (luas), struktur sosial adalah sistem stratifikasi sosial ekonomi (terutama struktur kelas), lembaga sosial, atau hubungan berpola lainnya antara kelompok sosial besar.
- Pada skala meso (menengah) adalah struktur ikatan jejaring sosial antara individu atau organisasi.
- Pada skala mikro (sempit), ini bisa menjadi cara norma membentuk perilaku individu dalam sistem sosial.
Norma sosial mempengaruhi struktur sosial melalui hubungan antara mayoritas dan minoritas. Karena mereka yang bersekutu dengan mayoritas dianggap normal sedangkan mereka yang bersekutu dengan minoritas dianggap abnormal, hubungan mayoritas-minoritas menciptakan stratifikasi hierarkis dalam struktur sosial yang berpihak pada mayoritas dalam semua aspek masyarakat.
Pada tahun 1920, istilah ini telah diterapkan secara umum dalam ilmu sosial, terutama sebagai variabel yang sub-komponennya perlu dibedakan dalam hubungannya dengan variabel sosiologis lainnya.
Berdasarkan perbedaan sosial, struktur sosial dibagi menjadi Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.
Gagasan struktur sosial sebagai hubungan antara individu dengan individu atau kelompok yang berbeda sebagai bentuk hubungan yang bertahan dan relatif stabil untuk menekankan gagasan bahwa masyarakat dikelompokkan ke dalam kelompok atau yang terkait secara struktural, dengan fungsi, makna dan tujuan yang berbeda.
Salah satu contoh struktur sosial adalah gagasan stratifikasi sosial, yang merujuk pada gagasan bahwa sebagian besar masyarakat dipisahkan ke dalam strata (tingkatan) yang berbeda, dipandu (jika hanya sebagian) oleh struktur yang mendasari dalam sistem sosial.
Oleh karena kompleksitasnya struktur sosial memiliki macam-macam bentuk sebagai berikut;
Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya struktur sosial terbagi menjadi 4 bagin antara lain;- Struktur Sosial Kaku
Struktur Sosial Kaku adalah struktur sosial tamg tidak dapat diubah, sehingga individu atau kelompok dalam struktur tersebut tidak dapat atau mengalami kesulitan melakukan perpindahan status. Struktur sosial tersebut umumnya terdapat dalam masyarakat yang menganut sistem kasta, dimana status sosial ditentukan sejak lahir. - Struktur Sosial Fleksibel
Struktur sosial fleksibel adalah struktur sosial yang mudah berubah, sehingga memberikan kesempatan kepada individu dan kelompok dalam struktur tersebut melakukan perpindahan status. Struktur sosial tersebut umumnya terdapat dalam masyarakat yang memiliki stratifikasi sosial terbuka, contohnya masyarakat perkotaan. - Struktur Sosial Formal
Struktur sosial formal adalah struktur sosial yang pembentukannya dan keberadaannya diakui secara formal oleh pihak yang berwenang, contohnya lembaga keluarga, sekolah, keluraham, kecamatan, kabupaten hingga negara. - Struktur Sosial Informal
Struktur sosial informal adalah struktur yang pembentukannya dan keberadaannya tidak bersifat formal, namun diakui oleh masyarakat, contohnya lembaga adat, lembaga adat, lembaga suku dan sebagainya.
Berdasarkan Indentitas Keanggotaan
Berdasarkan identitas keanggotaannya, struktir sosial terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu;- Struktur Sosial Homogen
Struktur sosial homogen adalah struktur sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan identitas anggotanya, seperti kesamaan budaya, ras, suku, agama atau jenis kelamin.
Contoh struktur sosial homogen adalah struktur sosial masyarakat suku Baduy Dalam, dimana anggotanya memiliki kepercayaan yang sama. - Struktur Sosial Heterogen
Struktur sosial heterogen adalah struktut sosial yang terbentuk karena adanya perbedaan identitas anggotanya, seperti perbedaan profesi, hobi, budaya, ras, suku, agama atau jenis kelamin.
Contoh struktur sosial heterogen adalah struktur sosial bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku, budaya, agama dan bahasa.
Gagasan tentang struktur sosial dapat menutupi bias sistematis, karena melibatkan banyak subvariabel yang dapat diidentifikasi misalnya, gender. Beberapa berpendapat bahwa pria dan wanita yang memiliki kualifikasi yang sama menerima perlakuan berbeda di tempat kerja karena perbedaan jenis kelamin mereka, yang disebut bias "struktur sosial", tetapi variabel lain (seperti waktu di tempat kerja atau jam kerja) mungkin tertutup.
Analisis struktur sosial modern memperhitungkan hal ini melalui analisis multivariat dan teknik-teknik lain, tetapi masalah analitik tentang bagaimana menggabungkan berbagai aspek kehidupan sosial menjadi satu keutuhan.