Dampak Negatif dan Positif Konflik Sosial

Konflik sosial merupakan perjuangan untuk memperjuangan hak pilihan atau kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketika dua atau lebih yang saling menentang dalam interaksi sosial, masing-masing memberikan kekuatan sosial dengan timbal balik dalam upaya untuk mencapai tujuan yang tidak kompatibel. Ini adalah hubungan sosial di mana tindakan sengaja berorientasi untuk melakukan perlawanan.

Dampak Konflik Sosial

Konflik sosial merupakan fenomena sosial yang penyebab dan dampaknya kompleks. Berikut uraian mengenai penyebab dan contoh konflik sosial.

Penyebab Konflik Sosial

Menurut para sosioliog, umumnya disebabkan oleh faktor politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Meraka jarang menyoroti faktor biologis manusia sebagai penyebabnya. Berikut penyebab konflik sosial.

Perbedaan Individu
Setiap individu unik, artinya tidak ada individu yang sama persis satu sama lain, bahkan individu kembar sakalipun. Keunikan setiap individu ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor genetik, kepribadian, kebiasaan, bakat, nilai yang dianut, budaya, hobi, hingga cita-cita. Keunikan individu dapat berpotensi konflik, jika antarindividu tidak dapat menerima dan mengelola perbedaan keunikan mereka masing-masing. Selain itu, kurangnya toleransi komunikasi, dan adanya dorongan kepentingan membuat individu sulit menerima perbedaan dan keragaman.

Contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan individu, misalnya konflik antarindividu karena perbedaan kepribadian.

Perbedaan Kebudayaan
Setiap kebudayaan memiliki nilai yang dianut individu dan kelompok pendukungnya. Nilai budaya tersebut menentukan pikiran, perkataan, perbuatan individu dan kelompok pendukungnya. Perbedaan budaya menimbulkan perbedaan dalam berpikir, berkomunikasi dan berperilaku antarindividu atau antarkelompok. Perbedaan budaya jika tidak disikapi secara toleran, dapat menimbulkan konflik. Hal tersebut dikarenakan individu dan kelompok sulit menerima individu dan kelompok yang berbeda budaya. Kondisi tersebut membuat individu dan kelompok melihat budaya Iain beserta individu dan kelompok pendukungnya sebagai ancaman, yang pada akhirnya mendorong sikap fanatik dan ekstrem sehingga memicu terjadinya konflik.

Contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan individu, misalnya perang antarsuku di lingkungan masyarakat tradisional.

Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan nilai-nilai sosial yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial, khususnya jika terjadi secara cepat (tiba-tiba) berpotensi mengancam nilai-nilai dasar dalam masyarakat, sehingga menimbulkan konflik.

Pertentangan Kepentingan
Dalam menjalani hidup, individu maupun kelompok memiliki kepentingan/kebutuhan baik kepentingan ekonomi, politik, pribadi, kelompok, primer, sekunder, tersier, dan sebagainya. Di sisi lain, kepentingan antarindividu dan antarkelompok terkadang tidak sama. Di tambah dengan sumber daya yang terbatas membuat individu maupun kelompok saling berkompetisi mewujudkan tujuan mereka masing-masing. Keadaan tersebut tidak jarang menimbulkan konflik.

Contoh konflik sosial yang disebabkan pertentangan kepentingan yaitu konflik antara pengusaha dengan buruh. Pemilik usaha berkepentingan memperoleh laba dan meningkatkan modal dengan memberikan upah yang relatif kecil, sedangkan para buruh menginginkan hidup sejahtera dengan meminta upah yang besar. Kondisi tersebut mendorong terjadinya konflik, yang tidak jarang menimbulkan konfrontasi.

Konflik di Masa Lalu
Tidak semua konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat diatasi dengan cepat, efektif dan tuntas. Tidak jarang konflik berlangsung lama (berkepanjangan) sehingga sulit untuk diselesaikan. Sulitnya menyelesaikan konflik yang berkepanjangan membuat pihak yang terlibat atau menjadi korban konflik merasa dirugikan. Dengan kata lain, konflik di masa lalu yang belum terselesaikan berpotensi menimbulkan dendam. Dendam tersebut sewaktu-waktu dapat meledak menjadi konflik dari konfrontasi sehingga meningkatkan eksalasi konflik.

Contoh konflik sosial yang disebabkan konflik di masa lalu, yaitu konflik antara bangsa Palestina dan Israel yang terjadi sejak tahun 1948 hingga kini belum terselesaikan, sehingga sewaktu-waktu dapat timbul peperangan yang menelan banyak korban.

Dampak Konflik Sosial

Konflik membawa dampak bagi masyarakat, baik individu maupun kelompok memiliki dampak positif dan negatif konflik sosial yakni;

Dampak Negatif
Adapun dampak negatif konflik sosial antara lain;
  1. Menimbulkan Disharmoni dan Disintegrasi Sosial
    Adanya konflik dapat membuat hubungan antarpihak yang berkonflik menjadi tidak harmonis (renggang ataupun terputus), sehingga dapat menimbulkan disintegrasi (perpecahan). Konflik dapat menimbulkan dampak psikologis. Hal tersebut dikarenakan konflik dapat menghambat dan memutus proses interaksi dan komunikasi. Tanpa interaksi dan komunikasi tidak dapat terbentuk kehidupan sosial yang teratur dan harmonis.
  2. Terjadi Perubahan Kepribadian
    Konflik dapat membuat pihak yang berkonflik atau pihak lain, misalnya korban konflik mengalami perubahan kepribadian (dampak psikologis) misalnya menjadi agresif, pendendam, trauma, gangguan jiwa dan sebagainya. Perubahan kepribadian pada dasarnya merupakan hal yang normal dalam kehidupan sosial, namun bila perubahan kepribadian terjadi secara ekstrim karena konflik, perubahan tersebut cenderung bersifat negatif.
  3. Kerusakan Harta dan Korban Jiwa
    Konflik yang disertai konfrontasi dan kekerasan dapat menimbulkan kerusakan harta, bahkan korban jiwa. Terlebih jika konflik tersebut terjadi dalam skala besar dan dalam jangka panjang. Kerusakan harta dan korban jiwa dalam jumlah besar berpotensi menimbulkan kemusnahan.
  4. Terciptanya Dominasi Sosial
    Dalam proses konflik dan konfrontasi, umumnya akan memunculkan pihak pemenang. Pihak pemenang cenderung memaksakan kehendaknya terhadap pihak yang kalah. Pemaksaan kehendak tersebut dapat menciptakan dominasi sosial. Dominasi yang tidak terkendali dapat mendorong terjadinya penjajahan dan perbudakan.

Dampak Positif Konflik Sosial
Adapun dampak positif konflik sosial antara lain;
  1. Meningkatnya Solidaritas
    Kelompok Konflik, khususnya konflik antarkelompok dapat mendorong individu yang terlibat konflik mendapat dukungan dari individu lain sesama anggota kelompok. Hal Ini karena kelompok beranggapan bahwa jika salah satu anggota mereka terlibat konflik, maka konflik tersebut menjadi konflik kelompoknya.

    Contoh solidaritas keIompok akibat adanya konflik adalah kepedulian para pemain sepak bola terhadap rekan satu tim yang sedang mengalami cedera akibat dilanggar lawannya.
  2. Menciptakan Integrasi dan Harmoni Sosial
    Konflik dapat mendorong anggota kelompok bersatu dan mengukuhkan persatuan mereka. Kelompok merasa konflik sebagai ancaman terhadap keutuhan mereka, sehingga mereka merasa perlu untuk bersatu. Hal tersebut tampak dalam konflik antarnegara, di mana ketika suatu negara terlibat perang dengan negara lain, rakyat negara tersebut cenderung untuk bersatu mempertahankan negaranya.

    Contoh integrasi dan harmoni sosial akibat konflik adalah bersatunya berbagai organisasi pemuda dalam Kongres Pemuda tahun 1928 sebagai upaya menghadapi penjajahan bangsa asing di Indonesia.
  3. Memperkuat identitas
    Konflik dapat mendorong individu atau kelompok menegaskan dan memperkuat identitasnya sebagai upaya untuk menegaskan diri. Individu atau kelompok yang sedang berkonflik cenderung menegaskan identitas mereka dengan tujuan memperkuat solidaritas dan loyalitas, menekan, mengintimidasi pihak Iain, mencari pengakuan, serta meningkatkan kepercayaan diri.

    Contoh kuatnya identitas akibat adanya konflik adalah semangat para suporter sepak bola ketika negaranya bertanding diwujudkan dengan mengenakan atau membawa bendera negara di tempat pertandingan.
  4. Terciptanya Kelompok Baru
    Adanya konflik dapat mendorong munculnya pihak baru yang berupaya menyelesaikan atau tidak ingin terlibat dalam konflik. Hal tersebut dinilai baik karena jika tidak muncul kelompok baru, maka konflik akan terus terjadi dan semakin merusak tatanan sosial.

    Contoh konflik sosial terciptanya kelompok baru adalah terbentukya Gerakan Nonblok pada masa Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur.
  5. Meningkatkan Kemampuan
    Konflik dapat mendorong pihak-pihak yang berkonflik meningkatkan kemampuan diri untuk menghadapi lawannya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mempertahankan diri dan mengalahkan lawan. Peningkatan kemampuan akibat adanya konflik tampak ketika terjadi perlombaan senjata antara negara Blok Barat dan Blok Timur pada masa Perang Dingin.

Demikian mengenai dampak negatif dan positif konflik sosial. Sebenarnya konflik sosial harus dilakukan pengendalian, agar tidak muncul korban. Hal ini konflik sosial cenderung berdampak negatif.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel