Pengertian dan Ciri-Ciri Zaman Arkeozoikum/Arkaekum
Jun 7, 2019
Edit
Zaman Arkeozoikum atau Arkaekum merupakan era paling awal dan belum terdapat kehidupan manusia, hewan ataupun tumbuhan yang terjadi sekitar 3,8 miliar sampai 2,5 miliar tahun yang lalu. Keadaan bumi pada saat itu tergolong cukup panas, maka kehidupan belum muncul. Sebagian besar atmosfer bumi mengandung metana dan sedikit kandungan oksigen.
Proses perubahan bumi terbagi menjadi 4 pembagian zaman yaitu zaman arkaikum,zaman palaeozoikum, zaman mesozoikum dan neozoikum atau kenozoikum.
Makhluk yang hidup pada zaman arkeozoikum yaitu cyanobacteria, organisme ini bertahan hidup tanpa berfotosintesis karena melimpahnya gas metana dan untuk kebutuhan energi menggunakan amonia atau sulfat.
Organisme pertama kemungkinan non-fotosintesis menggunakan metana, amonia atau sulfat untuk kebutuhan energi mereka. Cyanobacteria/sianobakteri merupakan mikroorganisme yang paling mendukung pembentukan kehidupan di bumi. Oksigenasi yang dihasilkan oleh sianobakteri mengubah atmosfer tipis pada awal pembentukan bumi menjadi atmosfer yang telah teroksidasi. Namun hal ini membutuhkan waktu yang sangat lama.
Zaman arkeozoikum/arkaekum pada awalnya bersuhu hampir tiga kalinya lebih tinggi daripada suhu sekarang. Penyebab suhu di bumi menjadi panas diakibatkan oleh efek yang dihasilkan pembentukan inti bumi dan panas oleh unsur radioaktif. Pergeseran lempeng bumi mengakibatkan terjadi gempa yang terjadi dimana-mana sebagai faktor pendukung munculnya kerak bumi.
Aktivitas tektonik yang tinggi menjadi formasi vulkanik dari pergeseran lempeng bumi mengakibatkan pemisahan antar benua.
Adapun ciri-ciri zaman arkeozoikum antara lain;
Penemuan fosil-fosil sianobakteri (stromatolit) yang berperan penting dalam menciptakan oksigen. Selain dari bakteri atau dahulunya disebut Eubacteria, mikrofosil dari zaman arkeozoikum ditemukan hanya pada organisme bersel tunggal yang tidak berinti.
Pembagian zaman arkeozoikum dibagi menjadi 4 periode antara lain: periode eoarchean, paleoarchean, mesoarkean dan neoarchean.
Meskipun bakteri ini memproduksi oksigen, namun memerlukan jangka waktu yang amat lama untuk oksigen dapat tersebar di seluruh bumi karena jumlah oksigen sebagian besar telah teroksidasi di kerak bumi.
Proses perubahan bumi terbagi menjadi 4 pembagian zaman yaitu zaman arkaikum,zaman palaeozoikum, zaman mesozoikum dan neozoikum atau kenozoikum.
Makhluk yang hidup pada zaman arkeozoikum yaitu cyanobacteria, organisme ini bertahan hidup tanpa berfotosintesis karena melimpahnya gas metana dan untuk kebutuhan energi menggunakan amonia atau sulfat.
Organisme pertama kemungkinan non-fotosintesis menggunakan metana, amonia atau sulfat untuk kebutuhan energi mereka. Cyanobacteria/sianobakteri merupakan mikroorganisme yang paling mendukung pembentukan kehidupan di bumi. Oksigenasi yang dihasilkan oleh sianobakteri mengubah atmosfer tipis pada awal pembentukan bumi menjadi atmosfer yang telah teroksidasi. Namun hal ini membutuhkan waktu yang sangat lama.
Zaman arkeozoikum/arkaekum pada awalnya bersuhu hampir tiga kalinya lebih tinggi daripada suhu sekarang. Penyebab suhu di bumi menjadi panas diakibatkan oleh efek yang dihasilkan pembentukan inti bumi dan panas oleh unsur radioaktif. Pergeseran lempeng bumi mengakibatkan terjadi gempa yang terjadi dimana-mana sebagai faktor pendukung munculnya kerak bumi.
- Pengertian zaman arkeozoikum/arkaekum atau disebut juga Archean berasal dari bahasa Yunani kuno (Arkhē) yang artinya "awal/asal". Maksud istilah tersebut yaitu zaman paling awal. Penggunaan istilah tersebut digunakan para ahli dari tahun 1872.
Aktivitas tektonik yang tinggi menjadi formasi vulkanik dari pergeseran lempeng bumi mengakibatkan pemisahan antar benua.
Adapun ciri-ciri zaman arkeozoikum antara lain;
- Zaman arkeozoikum terjadi sekitar 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun lalu.
- Tidak ada kehidupan hewan, tumbuhan dan manusia.
- Puncak suhu paling panas diantara zaman lainnya.
- Oksigen sedikit dan melimpahnya gas metana.
- Cyanobacteria/sianobakteri adalah mikroorganisme yang hidup pada zaman arkeozoikum.
- Aktivitas tektonik dan vulkanik tinggi.
Penemuan fosil-fosil sianobakteri (stromatolit) yang berperan penting dalam menciptakan oksigen. Selain dari bakteri atau dahulunya disebut Eubacteria, mikrofosil dari zaman arkeozoikum ditemukan hanya pada organisme bersel tunggal yang tidak berinti.
Sejarah Zaman Arkeozoikum
Zaman paling awal dari perkembangan terbentuknya bumi. Kondisi bumi pada masa arkeozoikum pada saat itu sangat mengerikan karena panas dan oksigen yang minim maka kehidupan manusia, tumbuhan ataupun hewan tidak akan mampu bertahan hidup. Gas metana yang mendominasi mengakibatkan suasana langit menjadi kemerahan dan bumi sangat geoaktif pada zaman arkeozoikum manusia belum dapat hidup. Selisih waktu zaman arkeozoikum sekitar 1,3 miliar tahun terhitung (3,8 - 2,5 miliar tahun).Pembagian zaman arkeozoikum dibagi menjadi 4 periode antara lain: periode eoarchean, paleoarchean, mesoarkean dan neoarchean.
- Periode Eoarchean
- Periode Paleoarchean
Meskipun bakteri ini memproduksi oksigen, namun memerlukan jangka waktu yang amat lama untuk oksigen dapat tersebar di seluruh bumi karena jumlah oksigen sebagian besar telah teroksidasi di kerak bumi.
- Periode Mesoarkean
- Periode Neoarchean