6 Ciri-Ciri, Pengertian dan Peninggalan Zaman Paleolitikum
May 1, 2020
Edit
Pengertian Zaman Paleolitikum adalah periode sejarah manusia dengan menggunakan peralatan yang terbuat dari batu pertama. Paleolitikum membentang sekitar 30.000 tahun SM sampai 10.000 tahun SM. Penamaan Zaman Paleolitikum diberikan oleh John Lubbock pada tahun 1865, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "palaios" artinya tua dan "lithos" artinya batu. Jadi zaman paleolitikum adalah zaman batu tua.
Zaman Paleolitikum terjadi pada kala Pleistosen, zaman ini memiliki perubahan geografis dan iklim yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan manusia.
Iklim selama paleolitikum erat kaitannya dengan masa pleistosen yang dicirikan terjadi siklus glasial. Dimana terjadi fluktuasi glasial yaitu glasial dan interglasial. Dimana pergantian iklim secara berkala antara suhu hangat dan dingin.
Manusia purba yang hidup pada zaman paleolitikum, hidup dengan cara memilah tempat tinggal yaitu menentukan lokasi yang dapat terhindar dari predator ataupun saingan dan terlindung dari cuaca buruk. Tempat seperti tersebut antara lain di dekat sungai, danau dan puncak bukit. Pada awal Paleolitikum manusia purba membangun gubuk terbuat dari kayu yang bersifat sementara. Jenis tempat tinggal lainnya adalah gua alam. Walaupun jumlah gua sedikit dibandingkan banyaknya hominid yang tinggal pada zaman itu, namun sebagian besar manusia memilih tempat tinggal dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan.
Paleoltikum memiliki bekas sisa pemukiman menunjukan pola yang menarik. Salah satu gua dari manusia purba homo neanderthalensis menyimpan sisa perapian selama seribu tahun. Di gua lainnya, terdapat sisa pembuatan lubang tanah dalam gua yang merupakan pada kehidupan dahulu mereka membuat tempat untuk menyimpan peralatan.
Adapun Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum antara lain:
Berikut peninggalan atau hasil kebudayaan pada zaman paleolitikum;
Pembagian zaman paleolitikum dibagi menjadi;
Berdasarkan penemuannya, zaman paleolitikum di Indonesia dibagi menjadi 2 kebudayaan antara lain:
Berikut ciri-ciri peralatan dari kebudayaan Pacitan yaitu;
Cara hidup atau corak kehidupan manusia purba di zaman paleolitikum dengan cara melakukan perburuan hewan liar untuk diambil dagingnya, memulung bangkai yang telah dibunuh hewan karnivora lain, mengumpulkan makanan, membuat peralatan untuk membantu kehidupannya dan mencari tempat berlindung.
Zaman Paleolitikum terjadi pada kala Pleistosen, zaman ini memiliki perubahan geografis dan iklim yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan manusia.
Iklim selama paleolitikum erat kaitannya dengan masa pleistosen yang dicirikan terjadi siklus glasial. Dimana terjadi fluktuasi glasial yaitu glasial dan interglasial. Dimana pergantian iklim secara berkala antara suhu hangat dan dingin.
Manusia purba yang hidup pada zaman paleolitikum, hidup dengan cara memilah tempat tinggal yaitu menentukan lokasi yang dapat terhindar dari predator ataupun saingan dan terlindung dari cuaca buruk. Tempat seperti tersebut antara lain di dekat sungai, danau dan puncak bukit. Pada awal Paleolitikum manusia purba membangun gubuk terbuat dari kayu yang bersifat sementara. Jenis tempat tinggal lainnya adalah gua alam. Walaupun jumlah gua sedikit dibandingkan banyaknya hominid yang tinggal pada zaman itu, namun sebagian besar manusia memilih tempat tinggal dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan.
Paleoltikum memiliki bekas sisa pemukiman menunjukan pola yang menarik. Salah satu gua dari manusia purba homo neanderthalensis menyimpan sisa perapian selama seribu tahun. Di gua lainnya, terdapat sisa pembuatan lubang tanah dalam gua yang merupakan pada kehidupan dahulu mereka membuat tempat untuk menyimpan peralatan.
Adapun Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum antara lain:
- Manusia purba hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat tinggal.
- Pengguaan peralatan dari batu.
- Alat-alat yang dibuat masih sederhana.
- Manusia hidup berkelompok dan tinggal di pesisir sungai.
- Zaman paleozoikum terjadi pada kala pleistosen.
- Food gathering (mengumpulkan makanan dengan cara berburu).
Peninggalan Zaman Paleolitikum (batu tua)
Manusia paleolitik membuat peralatan yang terbuat dari batu, kayu dan tulang. Beberapa bukti menunjukkan manusia purba melakukan pemilihan bahan baku dengan kualitas serpihan yang baik dan memilih batu berukuran sesuai untuk kebutuhan mereka untuk menghasilkan alat yang tajam untuk memotong.Berikut peninggalan atau hasil kebudayaan pada zaman paleolitikum;
- Kapak genggam adalah sebuah balok batu yang menyerupai kapak, penggunaannya dengan cara digenggam dan kapak ini tidak memiliki tangkai. Fungsi dari kapak genggam yaitu digunakan untuk memecah biji-bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, berburu binatang dan sebagai senjata.
- Flakes disebut juga dengan alat penyerpih dari batu, bentuknya lebih kecil dan berfungsi untuk menguliti kulit hewan buruan atau membuat serat dari pohon.
- Kapak perimbas berfungsi sebagai merimbas pohon atau menguliti hewan.
- Batu palu berfungsi untuk memecahkan biji-bijian.
- Kapak penetak fungsinya tidak jauh berbeda dengan kapak genggam ataupun kapak perimbas.
Pembagian zaman paleolitikum dibagi menjadi;
- Paleolitikum Awal (Lapisan Bawah), Populasi manusia pada era ini umumnya tinggal di dekat sumber air karena bahan untuk membuat batu berlimpah seperti dekat lembah sungai.
Peralatan ini berupa batu palu, kapak genggam, alat terbuat dari tulang dan lain-lainnya. Kegunaan alat ini sebagai alat untuk berburu, memotong dan menguliti mangsa. - Paleolitikum Tengah, Pada paleolitik tengah mereka menciptakan alat terbuat dari batu seperti flakes (alat penyerpih) yang berfungsi untuk menguliti ataupun mengupas.
- Paleolitikum Akhir (Lapisan Atas), pada era ini dalam pembuatan peralatan dari batu sudah cukup halus bentuknya dibanding dengan sebelumnya. Pada akhir zaman paleolitikum manusia penghuni gua tidak lagi berfungsi sebagai rumah. Sebaliknya berfungsi sebagai sarana tempat berkumpul untuk tujuan ritual dan keagamaan.
Jenis manusia purba pendukung yang hidup pada zaman paleolitikum antara lain;
- Homo Neandertalensis
- Meganthropus Paleojavanicus
- Homo Soloensis
- Homo Wajakensis
Berdasarkan penemuannya, zaman paleolitikum di Indonesia dibagi menjadi 2 kebudayaan antara lain:
Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan Pacitan merupakan kebudayaan manusia purba yang ditemukan di daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kebudayaan Pacitan ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald berupa kapak genggam dan alat serpih yang masih kasar. Kebudayaan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Peralatan yang dihasilkan kebudayaan Pacitan dibuat dengan membenturkan batu, sehingga dihasilkan batu yang tajam.Berikut ciri-ciri peralatan dari kebudayaan Pacitan yaitu;
- Bentuk kasar.
- Dibuat dengan cara sederhana.
- Kulit batunya masih melekat pada permuakaan alat.
Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Ngandong merupakan kebudayaan manusia purba yang ditemukan di daerah Ngandong, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kebudayaan tersebut juga berkembang di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Kebudayaan Ngandong banyak menghasilkan artefak yang terbuat dari tulang dan tanduk hewan serta batu. Pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo soloensis dan Homo wajakensis. Berikut ciri-ciri peralatan yang dihasilkan kebudayaan Ngandong antara lain;- Sebagian terbuat dari tulang dan tanduk hewan.
- Berbentuk kasar.
- Dibuat dengan cara yang sederhana.
- Sebagian peralatan batu berukuran kecil.
Cara hidup atau corak kehidupan manusia purba di zaman paleolitikum dengan cara melakukan perburuan hewan liar untuk diambil dagingnya, memulung bangkai yang telah dibunuh hewan karnivora lain, mengumpulkan makanan, membuat peralatan untuk membantu kehidupannya dan mencari tempat berlindung.