Pengertian dan Ciri-Ciri Zaman Pleistosen

Pengertian Zaman Pleistosen berasal dari bahasa Yunani, pleīstos artinya "paling" dan kainós artinya "baru". Zaman pleistosen adalah zaman paling baru. Hewan pada pleistosen banyak ditemukan mamalia besar yang jauh lebih besar dibandingkan turunannya sekarang.

Pleistosen disebut juga zaman es adalah zaman geologis yang berlangsung pada 2,6 juta sampai dengan 11 ribu tahun yang lalu mencakup periode glasial, dimana mulai muncul manusia purba. Pleistosen merupakan zaman pertama dari Periode Kuarter atau era keenam dari zaman Kenozoikum.
Pleistosen dibagi menjadi empat zaman dan unit batuan yang sesuai:
Gelasian (2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu) - pleistosen awal.
Calabrian (1,8 juta hingga 780.000 tahun yang lalu) - pleistosen awal.
Chibanian/Ionia (780.000 hingga 126.000 tahun yang lalu) - pleistosen tengah.
Tarantia ( 126.000 hingga 11.700 tahun yang lalu) - pleistosen akhir.

Data diatas merupakan rentang waktu secara formal dari ICS (International Commission on Stratigraphy). Pleistosen awal mencangkup kala Gelasian dan Calabrian, pleistosen tengah mencangkup kala Chibanian dan pleistosen akhir pada kala Tarantia dengan rentang waktu paling singkat saat berakhirnya zaman pleistosen dan munculnya zaman Holosen.
Namun para peneliti berpendapat bahwa tahapan zaman pleistosen dibagi menjadi tiga zaman antara lain:
  • Pleistosen awal (lapisan bawah)
  • Pleistosen tengah
  • Pleistosen akhir (lapisan atas)

Perubahan iklim pada awal kala pleistosen merupakan faktor utama munculnya zaman ini. Dampak paling besar mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan karena kurangnya pasokan makanan disebabkan suhu turun drastis.

Keaberadaan nenek moyang bangsa Indonesia tidak terlepas dari keberadaan manusia purba di Indonesia. Untuk mengetahui kehidupan manusia purba, perlu diketahui terlebih dahulu periode perkembangan zaman purba di Indonesia berdasarlan fosil dan artefak yang ditemukan di situs purbakala di Indonesia.

Periode kehidupan manusia purba di Indonesia berdasarkan temuan yang fosil para ahli dibagi menjadi tiga zaman antara lain:
Zaman Pleistosen Awal
Zaman pleistosen awal atau disebut juga lapisan bawah menurut peneliti dalam menentukan tanggal penggalian. Ras manusia purba yang hidup pada zaman pleistosen awal yaitu Meganthropus Paleojavanicus (manusia raksasa dari jawa). Fosil manusia purba yang ditemukan pada lapisan pleistosen bawah yaitu Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan di Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Zaman Pleistosen Tengah
Zaman pleistosen tengah telah hidup manusia purba jenis Homo erectus (manusia berjalan tegak) atau Pithecanthropus erectus. Di tempat lain, yaitu Tiongkok juga ditemukan jenis manusia pirba yang sama, dikenal dengan sebutan Pithecanthropus pekinensis (manusia peking).
Zaman Pleistosen Akhir
Pada zaman pleistosen akhir di Indonesia diperkirakan telah hidup manusia purba dengan kebudayaan yang lebih maju, yaitu Homo soloensis dan Homo wajakensis. Pada zaman tersebut manusia purba telah mengalami perkembangan secara biologis dan kemampuan membuat peralatan.

pleistosen
Ciri-ciri zaman atau kala pleistosen sebagai berikut.
  • Terjadi proses glasiasi, yaitu meluasnya permukaan es sehingga laut mengalami pendangkalan dan terbentuk daratan baru. Keadaan tersebut mendorong migrasi hewan dan manusia.
  • Terjadi proses interglasiasi, yaitu pencairan kembali es sehingga permukaan air laut meningkat dan daerah tropis menjadi lembab. Keadaan tersebut membuat hewan tertentu terisolasi dan mengalami pengerdilan.
  • Terjadi aktivitas endogen (tenaga yang berasal dari dalam perut bumi dan bersifat membentuk permukaan bumi, contohnya tektonisme dan vulkanisme).
  • Terjadi aktivitas eksogen (tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi dan bersifat mengubah atau merusak, contohnya pelapukan, erosi dan sedimentasi).
  • Terjadi aktivitas vulkanik yang meningkat, yaitu peristiwa berkaitan dengan proses keluarnya magma dalam bumi menuju permukaan bumi.

Iklim ekstrim pada saat era pleistosen yang sebagian besar permukaan bumi diselimuti es dan sedikit curah hujan. Iklim jauh lebih dingin dan lebih kering daripada sekarang. Saat puncak periode sebagian besar air membeku suhu rata-rata global adalah 5 sampai dengan 10 °C dibawah dari suhu pada saat ini. Pembagian musim hanya ada musim dingin dan musim panas. Suhu global yang variatif menghasilkan kemajuan glasial, karena musim panas yang lebih dingin tidak sepenuhnya mencairkan salju.
Pada zaman pleistosen wilayah indonesia sebelah barat (Jawa, Sumatera, Kalimantan) pernah menyatu dengan benua Asia. Sedangkan kepulauan dibagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia. Penyebab hal tersebut disebabkan oleh suhu dingin yang ekstrim dan mengakibatkan antar pulau Indonesia menyatu oleh es. Banyak hewan peralihan datang ke Indonesia dari Asia ataupun Australia.

Hewan yang hidup pada waktu tersebut seperti mammoth, kucing bertaring tajam (Smilodon), moonrat, tenrecs (hewan seperti landak) dan makrauchenia (mirip dengan unta). Namun hewan yang telah disebutkan tersebut telah punah. Meskipun banyak hewan punah selama periode ini, mamalia yang hidup pada zaman itu telah berevolusi seperti yang kita kenal sekarang termasuk kera, rusa, kelinci, kanguru, walabi, beruang, dan anggota keluarga anjing atau kucing. Sedangkan flora atau tumbuhan banyak dijumpai pepohonan anggota konifer seperti cemara dan pinus.

Akhir kala pleistosen ditandai dengan mencairnya sebagain es di kutub bumi yang menyebabkan permukaan air laut naik dan dimulailah zaman holosen.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel