9 Ciri-Ciri Masa Berburu dan Meramu ( Mengumpulkan Makanan )

Masa berburu dan meramu (food gathering and hunting period) merupakan zaman dimana manusia hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia secara langsung dari alam. Zaman tersebut terjadi pada zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua) yang bersamaan pada Zaman Pleistosen. Manusia purba hidup pada zaman paleolitikum tinggal dihutan yang memungkinkan mereka mampu beradaptasi dalam mengumpulkan makanan seperti telur, kacang-kacangan dan buah-buahan. Selain berburu mereka melakukan pemulungan hewan (bangkai) yang telah dibunuh oleh predator lain.

Zaman Berburu dan Meramu

Menurut data arkeologis dan genetik menunjukkan bahwa populasi manusia pemburu dan meramu bertahan di daerah berhutan, dan menyebar melalui area dengan produktivitas primer yang tinggi.

Zaman berburu dan meramu merupakan corak kehidupan yang digunakan manusia yang dimulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu oleh Homo erectus sampai akhir periode Mesolitikum sekitar 10.000 tahun yang lalu, dan digantikan secara bertahap dengan penyebaran Revolusi Neolitikum. Banyak kelompok melanjutkan cara hidup berburu dan meramu, akan tetapi seiring berjalan waktu aktifitas tersebut mengalami penurunan.

Sebagian besar masyarakat berburu dan meramu adalah nomaden atau semi nomaden dan hidup di permukiman sementara dengan membangun tempat tinggal menggunakan bahan bangunan tidak permanen, atau mereka dapat menggunakan tempat perlindungan dari bahan-bahan alam.

Adapun Ciri-Ciri Zaman atau Masa Berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) antara lain;
  1. Pola hunian dengan cara berpidah-pindah tempat (nomaden). Pola hidup tersebut sejalan saat hewan buruan semakin berkurang.
  2. Hidup dalam kelompok kecil. Cara hidup tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam mencari makanan. Dalam pembagian kelompok, manusia purba telah menerapkan pembagian tugas (division of labor).
  3. Hidup tergantung dari alam artinya tergantung pada ketersediaan tumbuhan dan hewan yang terdapat di alam.
  4. Alat-alat yang digunakan manusia purba terbuat dari peralatan sederhana yaitu batu, kayu, tulang dan tanduk yang bentuknya masih kasar, contohnya sebagai berikut ini:
    • Kapak genggam (hand axe) berfungsi sebagai alat untuk menggali, memotong dan menguliti hewan.
    • Kapak perimbas (chopper) berfungsi sebagai alat untuk merimbas kayu, memecahkan tulang dan sebagai senjata perlindungan diri.
    • Alat Serpih (flakes) berfungsi sebagai alat untuk memotong daging ataupun umbi.
  5. Menemukan Api. Penemuan tersebut menjadi penemuan penting dalam kehidupan manusia purba, seperti sebagai penghangat badan ketika cuaca dingin dan sarana mengoah makanan.
  6. Menggunakan naluri untuk melindungi diri dari bencana alam, cuaca buruk dan ancaman hewan buas dengan cara berlindung dan bersembunyi di atas pohon dan gua.
  7. Hidup secara semi-sedenter, artinya menetap sementara di suatu tempat.
  8. Mengenal pembagian kerja, yaitu laki-laki bertugas berburu sedangkan wanita bertugas mengumpulkan makanan dan mengurus anak.
  9. Menggunakan bahasa sederhana dengan dibantu bahasa isyarat.

Corak Kehidupan Zaman Berburu dan Meramu atau Mengumpulkan Makanan

Manusia purba yang hidup pada zaman tersebut memiliki corak kehidupan dengan berpindah-pindah tempat atau disebut juga Nomaden. Hal ini berkaitan dengan sumber daya alam yang ada. Manusia melakukan sistem berburu dan meramu adalah adaptasi pertama yang paling dominan dalam sejarah awal peradaban manusia.

Kehidupan masyarakat berburu dan meramu dibagi menjadi 2 tingkatan antara lain;
  • Masyarakat berburu dan meramu (mengumpulkan makanan) tingkat awal, yaitu pada zaman ini keadaan bumi belum stabil dan aktivitas gunung vulkanik tinggi. Manusia pendukung pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah Homo Wajakensis, Homo Soloensis dan Meganthropus Paleojavanicus.
  • Masyarakat berburu dan meramu (mengumpulkan makanan) tingkat lanjut, yaitu masa yang terjadi pada zaman pleistosen. Proses kehidupan masyarakat masih tergantung pada sumber daya alam, akan tetapi pada masa ini mereka telah merubah dari nomaden menjadi semi-sedenter dengan membangun rumah dari bahan bangunan dari sekitar alam. Mereka telah mengenal pembagian tugas, laki-laki dan wanita.

Cara hidup manusia purba pada masa berburu dan meramu atau mengumpulkan makanan (food gathering) dengan mencari makanan disuatu lokasi hingga ketersediaan makanan menipis maka berpindah ke lokasi yang terdapat makanan lebih melimpah untuk bertahan hidup.

Akhir pada masa berburu dan meramu dari era transisi dari gaya hidup berburu dan meramu (mengumpulkan makanan) ke gaya hidup bercocok tanam ataupun memelihara hewan ternak. Pada zaman ini cara hidup menjadi lebih menetap dan sudah tidak lagi berpindah-pindah tempat tinggal.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel