Pengertian, Ciri-Ciri dan Fungsi Dolmen

Pengertian Dolmen adalah meja batu peninggalan pada zaman megalitikum untuk tempat makam dan meletakkan sesaji yang berfungsi sebagai persembahan roh nenek moyang. Dolmen paling awal ditemukan dari Megalitikum yang tersebar Eropa, Asia dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai.

Dolmen
Contoh gambar dolmen Poulnabrone yang terdapat di situs Irlandia.

Dolmen sebagai tempat sarana pemakaman, akan tetapi mayat tersebut diletakkan terbuka diatas tanah agar binatang buas memakan dan tersisa tulang belulang.

Menurut metode penanggalan dari radio-karbon 14C bahwa makam megalitik tertua berasal dari Eropa yaitu Dolmen Breton yang berasal dari tahun 4500 SM (oleh karena itu, lebih awal dari piramida Mesir). Selanjutnya peninggalan megalitikum menyebar ke selatan (Prancis), barat daya (Spanyol dan Portugal) dan timur laut (ke dataran rendah tengah Eropa, Swedia dan sebagainya).

Berikut ciri-ciri dolmen antara lain;
  • Penggunaan balok atau lempengan batu.
  • Bagian-bagian paling dasar dolmen adalah trilithic (lempengan batu horizontal yang diletakkan di bagian atas dan dua buah batu diposisikan secara vertikal)
  • Memiliki bagian ruangan

Fungsi dolmen antara lain;
  • Sebagai tempat meletakkan sesaji.
  • Sebagai tempat pemakaman.
  • Tempat pemujaan.

Sejarah dan Penemuan Dolmen

Sejarah dalam penamaan "dolmen" oleh Théophile Corret de la Tour d'Auvergne pertama kali menggunakan nama dalam pemakaman megalitikum pada 1796 dengan ejaan dolmin (ejaan saat ini diperkenalkan sekitar satu dekade dan telah menjadi standar di Perancis dari bahasa keltik). Pendalaman bahasa telah menjadi "dolmen" dalam sebuah buku di Britania pada tahun 1859.

Dolmen dikenal dalam berbagai nama bahasa lain antara lain;
  • Irlandia: Dolmain
  • Bulgaria: Dolmeni
  • Jerman: Hünengrab atau Hünenbett
  • Basque: trikuharri
  • Belanda: hunebed

Bagian dolmen terdiri 3 buah batu dasar (trilithic), bentuk tersebut ditemukan diberbagai wilayah antara lain; Bentuk-bentuk seperti itu dapat ditemukan di mana saja, di Islandia, Skotlandia, Inggris, Jerman Utara, Perancis, Spanyol, Skandinavia, Denmark, Belanda, Korsika, Sardinia, Apulia, Sisilia, Malta, Afrika Utara, Maroko, Tripoli, Mesir, Suriah, Palestina, Bulgaria, Krimea, Kaukasus, Iran, India, Korea dan Indonesia.

Terdapat dua jenis dolmen yaitu dolmen terbuka dan dolmen tertutup (allée couverte). 

Dolmen

  1. Dolmen Terbuka adalah, bentuk dari lempengan besar batu yang dibangun secara vertikal ke dalam tanah (orthostat), memiliki ruangan yang panjangnya bervariasi dan mengarah ke sebuah ruang dengan bentuk poligonal.
  2. Dolmen Tertutup hanya memiliki satu ruang berbentuk persegi panjang yang digunakan sepenuhnya sebagai ruang makam.

Dolmen merupakan monumen batu yang ditemukan diberbagai tempat seluruh dunia. Dolmen di Eropa dibangun pada zaman batu baru atau sekitar 5000 SM di Perancis dan di Inggris, Irlandia, Skandinavia selatan sekitar 4000 SM.

Pada mulanya dolmen berasal dari bahasa briton (keltik) yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam monumen batu atau megalith (batu besar), diadopsi dari bahasa Inggris. Dari monumen di dunia memiliki banyak perbedaan, tetapi mempunyai karakteristik yang sama.

Semua terdiri dari beberapa batu besar dan sejumlah batu tegak yang lebih kecil. Kumpulan batu itu menciptakan area ruang tertutup. Ruang dolmen dapat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Beberapa ukuran kotak kecil, sementara yang lain tinggi dan cukup panjang bagi orang untuk tidak hanya berdiri tetapi juga berjalan dan bergerak di dalamnya.

Ketika banyak situs dolmen digali, para arkeolog menentukan bahwa ruangan itu sering digunakan untuk penguburan. Selain itu, tidak jarang banyak orang dimakamkan di monumen-monumen itu dan tulang-tulang mereka dicampur bersama.

Karena alasan itu, dolmen sering disebut sebagai makam, dan para arkeolog percaya bahwa kumpulan tulang itu adalah sisa-sisa leluhur.

Penemuan peninggalan dolmen yang tersebar di Indonesia yaitu;

  • Situs Pakauman (Jawa Timur)
  • Situs Malangsari (Jawa Timur)
  • Situs Tanjungmenang (Sumatera Selatan)
  • Situs Pematang (Sumatera Selatan)
  • Situs Pematangbange (Sumatera Selatan)
  • Situs Tanjungara (Sumatera Selatan)
  • Situs Pajarbulan (Sumatera Selatan)
  • Situs Pulau Panggung (Sumatera Selatan)
  • Situs Gunung Megang (Sumatera Selatan)
  • Situs Batu Cawang (Sumatera Selatan)
  • Situs Tegurwangi (Sumatera Selatan)
  • Situs Batuberak (Sumatera Selatan)
  • Pasir Ciranjang (Jawa Barat)
  • Apo Kayan (Kalimantan Timur)
  • Pulau Sumba
  • Pulau Flores

Budaya pembangunan dolmen di Indonesia berasal dari kebudayaan global. Seiring dengan kepercayaan manusia pada waktu, mendirikan dolmen merupakan simbol keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dari arwah leluhur yang telah meninggal. Kebudayaan Dolmen di Indonesia dibawa oleh imigran bangsa Austronesia.

Demikian mengenai fungsi, ciri-ciri dan penemuan peninggalan dolmen diberbagai situs di Indonesia. Semoga dari blog ini mempermudah belajarmu.
hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel