4 Contoh Ras di Indonesia

Pengertian ras adalah klasifikasi atau pengelompokan manusia berdasarkan karakteristik fenotipe umum. Secara umum ras di Indonesia menjadi aspek penting dalam menentukan pengelompokan setiap manusia di masing-masing daerah. Klasifikasi atau pengelompokan dapat mempengaruhi politik, sosial, budaya maupun ekonomi.

Sejarah penamaan Ras berasal terjemahan dari bahasa Perancis "haras" (penghilangan huruf 'h'), kemudian di literasi kedalam bahasa Italia menjadi "razza". Namun ras di Italia pada waktu itu hanya diterapkan untuk pengelompokan hewan, bukan kepada manusia. Kemudian penamaan Ras dipublikasikan kedalam bahasa inggris Races yang berasal dari penggunaan bahasa sebelumnya.

Contoh ras di Indonesia
Klasifikasi ras manusia berdasarkan sekelompok orang dengan ciri-ciri warisan umum tertentu untuk membedakan mereka dari kelompok orang lain. Pada dasarnya semua manusia dari ras apapun diklasifikasikan oleh antropolog sebagai satu kesatuan spesies yaitu Homo Sapiens. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur untuk perbedaan ras dapat menimbulkan perpecahan. Adapun klasifikasi ras manusia antara lain:
  1. Ras Kaukasoid (Armenoid, Mediterania, Iranid, Nordic, Arya, Hamite dan Semite)
  2. Ras Mongoloid (Mongolia utara, Cina, Indo-Cina, Jepang, Korea, Tibet, Melayu, Polinesia, Maori, Mikronesia, Eskimo, India dan Amerika)
  3. Ras Negroid (Negro Afrika, Khoisan, Melanesia atau Papua, Negrito atau Pigmi Asiatik, Aborigin Australia, Dravida dan Sinhala)
  4. Ras Australoid (Suku Aborijin Australia, Negrito dan Dravida atau Suku Vedda)

Faktor biologis suatu ras dibedakan kandungan pigmentasi ataupun melanin. Perbedaan warna antara mongoloid, kaukasoid, negroid ataupun australoid sebabkan oleh banyak sedikitnya pigmen kulit. Apabila kulit mengalami banyak pigmen, maka warna kulit akan semakin pekat kehitaman. Kulit putih karena sedikit pigmentasi di epidermis sedangkan orang yang berada diwilayah beriklim panas seperti diantara jalur katulistiwa (tropis), wilayah gurun ataupun di Afrika pada umumnya memiliki pigmen kulit lebih banyak dibandingkan di wilayah sub-tropis. Mengapa demikian? pigmen kulit berfungsi sebagai pertahanan alami tubuh manusia dari sengatan sinar UV matahari. Oleh karena itu ras negroid sedikit mengalami kanker kulit yang disebabkan sinar ultraviolet matahari.
Sedangkan faktor melanin pada warna mata dalam suatu klasifikasi ras disebabkan tinggi rendahnya melanin di iris mata. Kadar melanin mata dipengaruhi oleh wilayah tempat, misalnya sub-tropis akan memiliki kadar melanin rendah sedangkan di tropis akan memiliki kadar melanin rendah yang disebabkan oleh intensistas cahaya. Semakin tinggi melanin mata maka akan semakin pekat kehitaman.

Contoh Keberagaman Ras di Indonesia

Ras melanesoid
Pengertian ras melanesoid adalah penduduk yang tinggal dikepulauan melanesia dan memiliki karakteristik kulit kehitaman. Melanesoid berasal dari bahasa Yunani "melanos" artinya hitam, "nesos" artinya kepulauan, "soid" artinya berpenampilan. Ras ini tergolong sub-ras dari ras besar negroid. Persebaran ras melanesoid terdapat di Indonesia bagian paling timur.

Berikut contoh yang termasuk kedalam ras melanesoid antara lain: Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Dani, Suku Korowai, Suku Muyu, Suku Huli dan lain-lainnya.

Proto-Melayu
Pengertian Proto Melayu disebut juga Melayu Tua. Rumpun atau bangsa proto-melayu termasuk kedalam ras mongoloid. Sejarah orang proto melayu berasal dari nenek moyang bangsa melayu polinesia yang tersebar dari Madagaskar hingga kepulauan di timur Pasifik. Mereka diperkirakan bermigrasi ke Kepulauan Indonesia pada tahun 2500 SM. Proto-Melayu memiliki peradapan yang berbasis pertanian, namun setelah kedatangan dari bangsa atau rumpun deurtro melayu, proto melayu terdesak dan bermigrasi ke daerah pedalaman. Pada awalnya proto melayu datang ke kepulauan Indonesia dimulai dari migrasi ke Indocina dan Siam (Thailand), kemudian ke Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.

Contoh Proto Melayu di Indonesia antara lain: Suku Toraja, Sasak, Batak, Dayak, Nias, Alas, Gayo dan Rejang.

Deutro Melayu
Pengertian Deutro Melayu berasal dari bahasa Yunani artinya muda atau diaebut juga Melayu muda yang berasal dari Indo-China bagian utara. Deutro-melayu termasuk kedalam ras Mongoloid. Mereka diperkirakan migrasi ke kepulauan Indonesia pada tahun 1500 SM. Pada awalnya kedatangan mereka ke Indonesia memberikan budaya baru seperti kebudayaan logam atau kebudayaan Dongson. Mereka seringkali disebut orang-orang Dongson. Bangsa deutro melayu memiliki peradaban yang berbasis pertanian dan pelayaran. Oleh karena itu mereka memiliki sistem pertanian yang lebih maju. Deutro melayu disebut juga dengan pelaut ulung, karena mereka berhasil berlayar mencapai kepulauan Jepang dan Madagaskar.

Adapun Contoh dari Deutro Melayu antara lain: Suku Aceh, Minang, Melayu, Jawa, Sunda, Bali dan Betawi.

Weddoid (Vedda)
Rumpun bangsa weddoid merupakan kerturunan dari suku bangsa wedda yang berasal dari Ceylon (Srilangka). Kelompok ini termasuk kedalam Sub-ras Autraloid atau ras khusus.

Berikut suku bangsa di Indonesia yang merupakan keturunan bangsa Weddoid antara lain suku Kubu, Sakai, Toala, Tokea dan Tomuna.

Faktor-faktor fenotipe klasifikasi ras antara lain:
  1. Warna kulit
  2. Bentuk Perawakan Tubuh
  3. Bentuk Kepala
  4. Bentuk Wajah
  5. Karakteristik Rambut
  6. Warna Mata
  7. Bentuk Hidung

Pengelompokan diatas masing-masing termasuk kedalam Sub-ras. Hal ini terjadi karena usia sejarah ras itu sendiri. Ras melanesoid termasuk kedalam ras Negroid, deutro dan proto melayu termasuk kedalam ras mongoloid. Weddoid termasuk kedalam ras Australoid.

hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai cara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel